Ikuti Kami:

Pemerintahan

Mensos Sebut Anggaran Bansos 2026 Tembus Rp1.000 Triliun

Diterbitkan:

|

Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat Rakornis di Bandung,
Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat Rakornis di Bandung,
Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat Rakornis di Bandung, (Foto: JabarNews)

Ia memuji langkah Jawa Barat yang menjadi provinsi pionir dalam penyamaan data sosial-ekonomi. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4, BPS ditunjuk sebagai pengelola tunggal data, sementara kementerian dan lembaga lain berperan mendukung proses pemutakhiran.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Tidak Menampik Adanya RS yang Sengaja 'Mengcovidkan' Pasien

Proses tersebut dilakukan melalui jalur formal mulai dari RT/RW hingga pusat, serta lewat kanal digital seperti aplikasi Cek Bansos dan SIK.

Dalam upaya memperkuat layanan, Kemensos juga akan meluncurkan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di setiap desa sebagai tempat pengaduan warga yang mengalami kesulitan sosial.

Baca Juga:  Soal Tunjangan Perumahan, DPRD Jabar Siap Dievaluasi Kemendagri

“Mulai dari urusan anak yang belum bisa menebus ijazah, belum bekerja, hingga belum menerima bansos, semua bisa disampaikan lewat Puskesos,” jelas Gus Ipul.

Ia juga menegaskan bahwa proses verifikasi penerima terus diperketat untuk menghindari kesalahan sasaran. Saat ini terdapat lebih dari 3 juta kasus inclusion error atau penerima yang dinyatakan tidak lagi layak mendapat bantuan.

Laman: 1 2 3