Ikuti Kami:

Ragam

Penjara Banceuy, Rahim Gagasan Merdeka Dari Proklamator ‘Bung Karno’

Diterbitkan:

|

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, (Foto: Ist)

Ia menegaskan bahwa Bandung menjadi saksi bisu kelahiran gagasan-gagasan besar yang kelak mengguncang tatanan kolonialisme dunia. Di balik ruang sempit Penjara Banceuy, Soekarno bersama tiga sahabatnya merajut benang-benang pemikiran revolusioner yang kelak melahirkan karya legendaris: Indonesia Menggugat.

Dari sel berukuran hanya 2,1 x 1,46 meter tanpa penerangan listrik, Bung Karno justru menyalakan pelita perjuangan. Selama hampir sembilan bulan, mulai Desember 1929 hingga Agustus 1930, ia mengasah pikirannya. Dia merangkum penderitaan rakyat, dan menyusun amunisi intelektual dalam bentuk pleidoi yang kemudian dia sampaikan di Gedung Indonesia Menggugat.

Baca Juga:  Bocah Kumandangkan Adzan Pemakaman Ibu Bapaknya Karena Covid-19

“Pleidoi itu menginspirasi banyak bangsa di dunia untuk memperjuangkan kemerdekaan, dan mengenalkan konsep nation-state atau negara-bangsa,” terang Farhan. Menurutnya, dari titik inilah, Bandung patut tercatat sebagai rahim yang melahirkan gagasan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga:  Ketum Partai Hanura Bicara Capres 2024: Saya Belum Dukung Siapa Pun

Meski mendekam di penjara, nyatanya semangat Soekarno melesat jauh melampaui tembok penjara. Farhan menekankan bahwa kekuatan ide tidak pernah tunduk pada tekanan fisik. Justru dari balik jeruji, tekad Bung Karno mengeras.

“Dari Desember 1929 hingga Agustus 1930, beliau ada di penjara hanya dalam sel ukuran 2,1 x 1,46 meter tanpa listrik. Tapi semangatnya justru semakin kuat. Dari situlah lahir karya tulis yang mengguncang,” tegasnya penuh penghargaan.

Laman: 1 2 3